source pic: accountantsaccelerator.com/
Auditing adalah
proses pengumpulan dan pengevaluasian bahan bukti tentang informasi yang dapat
diukur mengenai suatu entitas ekonomi yang dilakukan oleh seorang yang kompeten
dan independen untuk dapat menentukan dan melaporkan kesesuaian informasi yang dimaksud
dengan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan.
Audit terdiri dari tiga jenis:
1.
audit laporan keuangan
bertujuan untuk menentukan apakah laporan keuangan secara keseluruhan—yang
merupakan informasi terukur yang akan diverifikasi—telah disajikan sesuai
dengan kriteria-kriteria yang tertentu.
2.
audit operasional merupakan
penelaahan atas bagian manapun dari prosedur dan metode operasi suatu
organisasi untuk menilai efisiensi dan efektifitasnya.
3.
audit ketaatan bertujuan
mempertimbangkan apakah klien telah mengikuti prosedur atau aturan tertentu
yang telah ditetapkan pihak yang memiliki otoritas lebih tinggi.
Ada empat jenis auditor yang dikenal secara
umum, yaitu:
1. akuntan publik terdaftar bertanggung
jawab atas audit laporan keuangan historis dari seluruh perusahaan publik dan
perusahaan besar lainnya,
2. auditor pemerintah adalah lembaga
atau badan yang bertanggung jawab secara fungsional atas pengawasan terhadap
kekayaan atau keuangan negara,
3. auditor pajak bertanggung jawab atas
penerimaan negara dari sektor perpajakan dan penegakan hukum dalam pelaksanaan
ketentuan pajak,
4. auditor intern bekerja pada suatu
perusahaan untuk melakukan audit bagi kepentingan manajemen perusahaan.
Ada tiga jenis standar auditing yang berlaku umum.
1.
Standar Umum
a.
Audit harus dilaksanakan oleh
seorang atau lebih yang memiliki keahlian dan pelatihan teknis cukup sebagai
auditor.
b.
Dalam semua hal yang
berhubungan dengan perikatan, independensi sikap mental harus dipertimbangkan
oleh auditor.
c.
Dalam pelaksanaan audit dan
penyusunan laporannya, auditor wajib menggunakan kemahiran profesionalnya
dengan cermat dan seksama.
2.
Standar Pekerjaan Lapangan
a.
Pekerjaan harus direncanakan
sebaik-baiknya dan jika digunakan asisten harus disupervisi dengan semestinya.
b.
Pemahaman yang memadai atas
struktur pengendalian intern harus diperoleh untuk merencanakan audit, dan
menentukan sifat, saat, dan lingkup pengujian yang akan dilakukan.
c.
Bukti audit kompeten yang cukup
harus diperoleh melalui inspeksi, pengamatan, permintaan keterangan, dan
konfirmasi sebagai dasar yang memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan
keuangan yang diaudit.
3.
Standar Pelaporan
a. Laporan auditor harus menyatakan apakah
laporan keuangan telah disusun sesuai dengan PABU di Indonesia.
b. Laporan auditor harus menunjukkan atau
menyatakan, jika ada, ketidakkonsistenan penerapan prinsip akuntansi dalam
penyusunan laporan keuangan periode berjalan dibandingkan dengan penerapan
prinsip akuntansi tersebut dalam periode sebelumnya.
c. Pengungkapan informatif dalam laporan
keuangan harus dipandang memadai, kecuali dinyatakan lain dalam laporan auditor.
d. Laporan audit harus memuat suatu
pernyataan pendapat mengenai laporan
keuangan secara keseluruhan atau suatu
asersi bahwa pernyataan demikian tidak dapat diberikan. Jika pendapat secara
keseluruhan tidak dapat diberikan, maka alasannya harus dinyatakan. Dalam hal
nama auditor dikaitkan dengan laporan keuangan, maka laporan auditor harus
memuat petunjuk dengan jelas mengenai sifat pekerjaan audit yang dilaksanakan,
jika ada dan tingkat tanggungjawab yang dipikul oleh auditor.
Risiko bawaan: kerentanan suatu saldo akun atau
golongan transaksi terhadap suatu salah saji material, dengan asumsi bahwa
tidak terdapat pengendalian yang terkait.
Risiko pengendalian: risiko bahwa suatu salah saji material
yang dapat terjadi dalam suatu asersi tidak dapat dicegah atau dideteksi secara
tepat waktu oleh pengendalian intern entitas.
Risiko deteksi: risiko bahwa auditor tidak dapat
mendeteksi salah saji material yang terdapat dalam suatu asersi.
Independence: pandangan yang tidak berprasangka dan
tidak memihak dalam melakukan test-test audit, evaluasi hasil-hasilnya, dan
penerbitan laporan. Alasan utamanya adalah kepercayaan masyarakat.
Independence in fact: bila auditor secara aktual mampu
memelihara sikap tidak berprasangka dan tidak memihak selama seluruh proses
audit.
Independence in appearance: tergantung dari tafsiran orang lain
mengenai independensi itu dan dilihat juga dari tampilan di struktur
organisasi.
Tiga aktivitas yang tidak perpengaruh terhadap independence in fact tetapi
yang mungkin sekali berpengaruh terhadap independence secara penampilan adalah:
1.
akuntan publik adalah direktur
atau pejabat perusahaan klien
2.
auditor memberikan management
advisory service, dan kemudian mengauditnya
3.
akuntan publik memberikan jasa
akuntansi dan melaksanakan auditnya
4. bila fee akuntan publik sebagian besar
tergantung dari hanya 1 klien.
Asersi adalah pernyataan manajemen yang
terkandung dalam komponen laporan keuangan. Pernyataan tersebut dapat bersifat
implisit atau eksplisit. Asersi manajemen digunakan untuk merumuskan tujuan
umum audit.
Asersi manajemen dapat digolongkan menjadi lima
kategori pernyataan yang luas.
1. Keberadaan (eksistensi) atau keterjadian (occurrance) berhubungan dengan apakah
aktiva, atau utang entitas ada pada tanggal tertentu dan apakah transaksi yang
dicatat telah terjadi selama periode tertentu.
2. Kelengkapan berhubungan dengan apakah
semua transaksi dan akun yang seharusnya disajikan dalam laporan keuangan telah
dicantumkan di dalamnya.
3. Hak dan Kewajiban berhubungan dengan
apakah aktiva merupakan hak entitas dan utang merupakan kewajiban perusahaan
pada tanggal tertentu.
4. Penilaian dan Alokasi berhubungan dengan
apakah komponen-komponen aktiva, kewajiban, pendapatan dan biaya sudah
dimasukkan dalam laporan keuangan pada jumlah yang semestinya
5. Penyajian dan Pengungkapan berhubungan
dengan apakah komponen-komponen tertentu laporan keuangan diklasifikasikan,
dijelaskan, dan diungkapkan dengan semestinya.
Pengendalian intern adalah suatu proses yang dijalankan oleh
dewan komisaris, manajemen dan personel lain, yang didesain untuk memberikan
keyakinan memadai tentang pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini:
1.
keandalan laporan keuangan
2.
kepatuhan terhadap hokum dan
peraturan yang berlaku
3.
efektifitas dan efisiensi operasi
Unsur SPI :
1. lingkungan pengendalian
menetapkan corak suatu aorganisasi, mempengaruhi kesadaran
pengendalian orang-orangnya.lingkungan pengendalian merupakan dasar untuk semua
komponen pengendalian intern, menyediakan disiplin dan struktur.
2. penaksiran risiko
identifikasi entitas dan analisis terhadap risiko yang relevan untuk
mencapai tujuannya, membentuk suatu dasar untuk menentukan bagaimana risiko
harus dikelola.
3. informasi dan komunikasi
adalah pengidentifikasian, penangkapan dan pertukaran informasi
dalam suatu bentuk dan waktu yang memungkinkan orang melaksanakan tanggung
jawab mereka
4. aktivitas pengendalian
adalah kebijakan dan prosedur yang membantu menjamin bahwa arahan
manajemen dilaksanakan
5. pemantauan
proses yang menentukan kualitas kinerja pengendalian intern
sepanjang waktu.
Jenis bahan
bukti audit
1.
inspeksi
2.
pengamatan
3.
permintaan keterangan
4.
komfirmasi
5.
penelusuran
6.
pemeriksanaan bukti pendukung
7.
penghitungan
8.
scanning
9.
pelaksanaan ulang
10. computer assisted audit technique
pendapat auditor
Wajar tanpa
pengecualian
Kondisi:
- Semua lap keu-neraca, L/R, arus kas —sdh tercakup dalam lap keu
- Ketiga standar umum telah diikuti
- Bahan bukti yang cukup telah dikumpulkan dan auditor telah melaksanakan tugasnya dengan cara baginya untuk menyimpulkan ketiga standar lapangan telah dipenuhi.
- Lap keu disajikan sesuai dengan prinsip PABU
- Tidak ada situasi yang memerlukan tambahan paragraph penjelasan dan modifikasi kata2 dlm lap
• Tidak Wajar
(adverse opinion)
Auditor yakin
secara keseluruhan lap keu yang disajikan memuat saiah saji yang material dan
menyesatkan sehingga tidak menyajikan secara wajar posisi keu atau hasil
operasi perusahaan sesuai PABU. (Kond 2). Jika auditor telah memiliki bahan
bukti yang cukup melalui penyelidikan yang memadai tentang ketidaksesuaian tersebut
Tidak memberikan
pendapat
Auditor tidak
berhasil meyakinkan dirinya sendiri bahwa keseluruhan lap keu disajikan secara
wajar. Karena adanya banyak pembatasan lingkup audit (k 1) dan hubungan yang
tidak independen antraa auditor dengan klien. (kond 3) pembatasan ruang
lingkup: tidak boleh melaksanakan stock opname, tidak boleh melakukan
konfirmasi
• Wajar dengan pengecualian
Hanya dapat diberikan
jika auditor yakin bahwa secara keseluruhan lap keu disajikan wajar kecuali
untuk aspek aspek tertentu.
Karena ada pembatasan
lingkup audit (kond 1) dan penyimpanagn dan PABU (kond 2). Auditor tidak
berhasil mengumpulkan bahan bukti audit yang dibutuhkan.
• Wajar tanpa
pengecualian dengan paragraf penjelas dan modifikasi kata2
1. Tidak ada
konsistensi
2. Ketidakpastian
material
3. Keraguan atas
kelangsungan hidup
4. Auditor
setuju dengan penyimpangan terhadap PABu
5. Penekanan
atas suatu hal: ada transaksi besar dengan pihak yang mempunyia hubungan
istimewa.
6. Laporan yang melibatkan auditor lain (MODIFIKASI KATA2)
Akuntansi adalah proses pengidentifikasian,
pengukuran, pencatatan, pengklasifikasian, penguraian, penggabungan,
peringkasan, dan penyajian data keuangan dasar yang terjadi dari
kejadian-kejadian, transaksi-transaksi atau kegiatan operasi suatu unit
organisasi dengan cara tertentu untuk menghasilkan informasi yang relevan bagi
pihak yang berkepentingan.
Laporan keuangan: suatu penyajian data keuangan termasuk
catatan yang menyertainya, bila ada, yang dimaksudkan untuk mengkomunikasikan
sumber daya ekonomi (aktiva) dan/atau kewajiban suatu entitas pada saat
tertentu atau perubahan atas aktiva dan/atau kewajiban selama suatu periode
tertentu sesuai dengan PABU
Asumsi dasar:
Dasar akrual. Dengan dasar ini, pengaruh transaksi dan
peristiwa lain diakui pada saat kejadian (dan bukan pada saat kas atau setara
kas diterima atau dibayar) dan dicatat dalam catatan akuntansi serta dilaporkan
dalam keuangan pada periode yang bersangkutan. Laporan keuangan yang disusun
atas dasar akrual memberikan informasi
kepada pemakai tidak hanya transaksi masa lalu yang melibatkan penerimaan dan
pembayaran kas tetapi juga kewajiban pembayaran kas di masa depan serta sumber
daya yang merepresentasikan kas yang akan diterima di masa depan.
Kelangsungan usaha: perusahaan diasumsikan tidak bermaksud
atau berkeinginan melikuidasi atau mengurangi secara material skala usahanya.
Aktiva Tetap—Depresiasi
Depresiasi adalah alokasi jumlah yang dapat
disusutkan dari suatu aktiva tetap sepanjang masa manfaatnya. Jumlah yang
disusutkan adalah biaya perolehan suatu aktiva, atau jumlah lain yang dapat
disubstitusikan untuk biaya perolehan dalam laporan keuangan, dikurangi nilai
sisanya. Masa manfaat adalah periode suatu aktiva diharapkan digunakan
perusahaan. Biaya perolehan adalah jumlah kas/ setara kas yang dibayarkan atau
nilai wajar imbalan lain yang diberikan untuk memperoleh suatu aktiva pada saat
perolehan atau konstruksi sampai dengan aktiva tersebut dalam kondisi dan
tempat yang siap untuk digunakan. Nilai sisa adalah jumlah netto yang
diharapkan dapat diperoleh pada akhir masa manfaat suatu aktiva setelah
dikurangi taksiran biaya pelepasan. Nilai wajar adalah suatu jumlah, untuk itu
suatu aktiva mungkin ditukar atau suatu kewajiban diselesaikan antara pihak
yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar. Jumlah tercatat
adalah nilai buku, yaitu biaya perolehan suatu aktiva setelah dikurangi
akumulasi penyusutan. Jumlah yang dapat diperoleh kembali adalah jumlah yang
diharapkan dapat diperoleh kembali dari pengguna suatu aktiva dimasa yang akan
datang, termasuk nilai sisanya atas pelepasan aktiva.
Metode depresiasi
1.
Metode garis lurus, beban
depresiasi periodik sepanjang masa pemakaian aktiva adalah sama besar.
2.
Metode saldo menurun, biaya
depresiasi dari tahun ke tahun semakin menurun. Hal ini terjadi karena
perhitungan biaya depresiasi periodik didasarkan pada nilai buku aktiva yang
semakin menurun dari tahun ke tahun. Tarif depresiasi yang sering digunakan
adalah tarif metode garis lurus yang dikalikan dua, sehingga sering disebut
metode saldo menurun ganda atau metode depresiasi dipercepat.
3.
Metode jumlah angka-angka
tahun, yaitu metode yang tarif depresiasinya didasarkan pada suatu pecahan
yang: (1) pembilangnya adalah tahun-tahun pemakaian aktiva yang masih tersisa
sejak awal tahun ini, (2) penyebutnya adalah jumlah tahun-tahun sejak tahun
pertama hingga tahun pemakaian yang terakhir. Untuk aktiva yang ditaksir akan
berumur 5 tahun, maka jumlah angka-angka tahunnya adalah 15 (1+2+3+4+5).
4.
Metode satuan hasil, masa
pemakaian aktiva tidak dinyatakan dengan jangka waktu, melainkan dengan jumlah
satuan (unit) yang dapat dihasilkan oleh aktiva yang bersangkutan. Metode ini
cocok digunakan untuk depresiasi mesin pabrik, karena hasil suatu mesin dapat
diukur satuannya. Metode ini dapat juga didasarkan pada jam kerja mesin atau
jam kerja operator yang menangani mesin. Metode ini sering disebut metode
satuan kegiatan.
Cost adalah harga
perolehan dan suatu aktiva (jumlah yang dikeluarkan untuk memperoleh aktiva
(akumulasi pengeluaran). Or suatu jumlah tertentu yang diukur dalam bentuk uang
dan kas yang dibelanjakan atau barang lain yang diserahkan, modal saham yang
dikeuarkan, jasa yang diberikan, atau
utang yang dibebankan sebagai imbalan atas barang atau jasa yang diterima atau
akan diterima. (APB/Sofyan safri) contoh harga perolehan mesin
Expense adalah arus keluar atau
penggunaan lain dari harta (penggunaan aktiva) atau terjadinya kewajiban (atau
kombinasi keduanya) selama satu periode dari penyerahan atau produksi barang,
penyerahan jasa, atau kegiatan lain yang merupakan operasi utama kesatuan tersebut
(Kieso) from FASB or semua biaya yang telah dikenakan dan dapat dikurangkan
pada penghasilan (com on terminology).
Unsur-unsur laporan keuangan:
Neraca: daftar seluruh
aktiva, kewajiban dan ekuitas pemilik dari suatu entitas pada suatu tanggal
tertentu biasanya pada saat akhir bulan atau akhir tahun.
1.
Aktiva/Harta: Kemungkinan
manfaat ekonomi yang diperoleh atau dikendalikan oleh suatu perusahaan dimasa
yad/dimasa depan sebagai hasil dan transaksi-transaksi atau kejadian yang lalu
(FASB). Or sumberdaya yang dikuasai o1eh perusahaan sebagai akibat dan peristiwa
masa lalu dan darimana manfaat ekonomi dimasa depan diharapkan akan diperoleh
perusahaan (SAK).
2.
Yang dimaksud manfaat ekonomi adalah
potensi aktiva tsb untuk memberikan
sumbangan baik langsung atau tdk lgsng. Ex aset bisa dikombinasikan dengan aset
lain untuk memproduksi barang, ditukar aset yang lain,diberikan kepada pemilik,
untuk mengganti kewajiban.
2.Kewajiban:
kemungkinan pengorbanan manfaat ekonomi dimasa yad yang timbul akibat kewajiban
perusahaan sekarang untuk masa yad sebagai hasil dan transaksi2 atau kejadian
yang lalu. Or Merupakan hutang perusahaan masa kini yang timbul dan peristiwa
masa Ialu, penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus kas keluar dari sumber
daya perusahaaan yang mengandung manfaat ekonomi (SAK). Penyelesaian kewajiban
dapat dilakukan: pembayaran kas, penyerahan aktiva lain, pemberian jasa,
penggantian kewajiban tsb dgn kewajiban lain, konversi kewajiban menjadi
ekuitas. Or kreditor membebaskan haknya.
3.
Ekuitas: suatu hak yang tersisa
atas aktiva suatu kesatuan setelah dikurangi kewajibannya.or hak residual atas
aktiva perush setelah dikurangi semua kewajiban (PSAK).
4.
Investasi pemilik: penambahan
dalam harta bersih perusahaan tertentu yang dihasilkan dan transfer kesatuan
lain atau penambahan kepemilikan. Harta adalah bentuk ynag paling umum diterima
sbg investasi pemilik, tetapi penerimaan ini mencakup juga jasa atau kepuasan,
atau konversi kewajiban perusahaan.
5.
Pembagian kpd pemilik:
pengurangan harta perusahaan ttt yang ditimbulkan dari penyerahan barang dan
jasa atau terjadinya kewajiban bagi perusahaan kepada pemiliknya. Pembagian
kepada pemilik mengurangi kepemilikan (ekuitas) dalam suatu perusahaan.
Laporan rugi laba: laporan
yang mengukur keberhasilan operasi perusahaan selama periode tertentu.
6.
Revenue: Arus masuk atau
peningkatan nilai aset dari suatu kesatuan atau penye!esaian kewajiban dari kesatuan
atau gabungan keduanya selama periode tertentu yang berasal dari penyerahan
produksi barang, pemberian jasa atau pelaksanaan kegiatan lainnya yang
merupakan kegiatan utama perusahaan or hasil dan penjualan barang atau jasa
yang dibebankan kepada langganan atau mereka yang menerima jasa (commitee on terminology).
7.
expense: arus keluar atau
penggunaan lain dari harta (penggunaan aktiva) atau terjadinya kewajiban (atau
kombinasi keduanya) selama satu periode dari penyerahan atau produksi barang,
penyerahan jasa, atau kegiatan lain yang merupakan operasi utama kesatuan
tersebut (Kieso) from FASB or semua biaya yang telah dikenakan dan dapat
dikurangkan pada penghasilan (com on terminology).
8.
Gain: naiknya nilai equity
(harta bersih) dan transaksi yang sifatnya insidentil dan bukan kegiatan utama
kesatuan dan dari transaksi kejadian lainnya yang mempengaruhi entity selama
satu periode tertentu kecuali yang berasal dan pendapatan hasil dan investasi
dari pemilik. Ex: pos yang timbul dari pengalihan aktiva tak lancar.
9.
loss : turunnya nilai equity
(harta bersih) dan transaksi yang sifatnya insidentil dan bukan kegiatan utama
kesatuan dan dari seluruh transaksi kejadian lainnya yang mempengaruhi kesatuan
selama periode tertentu kecuali yang berasal dan biaya dan pembagian kepada
pemilik.
10. Laba comprehensive : perubahan nilai equity (harta bersih) suatu
kesatuan selama 1 periode dari transaksi dan kejadian serta keadaan lainnya
pada sumber2 bukan pemilik. ini meliputi semua perubahan dalam ekuitas selama
suatu periode kecuali yang timbul dari investasi pemilik dan pembagian kepada
pemilik. Ex: transaksi yang berhub dengan periode lalu, koreksi kesalahan
Xxx
inc.
Income
Statement
For
the year ended 31 dec xx
Sales xxx
Less Sales Discount xxx
Net Sales xxx
Expenses
Cost of good sold xxx
Selling expenses xxx
Administrative expenses xxx
Interest expenses xxx
Total expenses xxx
Income
before taxes xxx
Income taxes xxx
Net
income xxx
Xxx
inc.
Income
Statement
For
the year ended 31 dec xx
Sales xxx
Cost of good sold xxx
Gross
profit xxx
Operating
expenses
Sales expenses
Sales
commission xxx
Depr of
sales equip. xxx
Transportation-out xxx xxx
Administrative expenses
Officer
salaries xxx
Dept of
office equip. xxx xxx xxx
Income
from operations xxx
Other revenue and gains
Rental
revenue xxx
Other
expenses and losses
Interest
expense xxx
Income
before taxes xxx
Income taxes xxx
Net
income xxx
SPM:suatu sistem yang
digunakan oleh manajemen untuk menjamin bahwa organisasi melaksanakan
strateginya dengan efektif dan efisien dalam rangka melaksanakan tujuan yang
telah ditetapkan.
Pusat pertanggungjawaban adalah
unit organisasi yang dipimpin oleh manajer yang bertanggungjawab atas
aktivitasnya.
Pusat pendapatan: pusat
pertanggungjawaban dimana outputnya diukur dalam unit moneter, tetapi tidak dihubungkan
dengan inputnya.
Pusat biaya: pusat
pertanggungjawaban yang inputnya atau biaya dapat diukur dalam unit moneter,
tetapi outputnya tidak diukur dalam unit moneter.
Pusat biaya teknis:pusat
biaya yang elemen biayanya mempunyai hubungan yang erat dengan output yang
dihasilkan.
Karakteristik
pusat biaya teknik:
- Inputnya dapat diukur dengan satuan moneter
- Outputnya dapat diukur dalam bentuk fisik
- Jumlah optimumdari input yang ingin diproduksi untuk satu unit output dapat diukur.
Pusat biaya kebijakan: pusat biaya yang elemen biayanya tidak
mempunyai hubungan yang erat dengan output yang dihasilkan.
Pusat laba: pusat pertanggungjawaban yang prestasinya
diukur atas dasar laba yang diperoleh (selisih antara pendapatan dan biaya).
Pusat investasi: pusat pertanggungjawaban yang prestasinya diukur atas dasar laba yang
diperoleh dibandingkan dengan investasi yang digunakan.
1) Tolok ukur yang digunakan untuk menentukan
keberhasilan suatu pusat investasi adalah Return
On Investment atau Residual Income.
Return On Investment adalah
perbandingan antara laba dan investasi yang digunakan. Ada tiga manfaat jika
ROI digunakan:
§ ROI merupakan pengukuran komprehensif
dalam segala hal yang mempengaruhi laporan keuangan seperti ditunjukkan oleh
rasio ROI,
§ ukuran ROI sangat mudah dihitung dan
dipahami,
§ ROI merupakan denominator umum yang
diterapkan dalam setiap organisasi pertanggungjawaban yang menggunakan tingkat
laba sebagai ukuran kinerjanya.
Kebaikan ROI:
§
ROI mendorong manajer untuk
memberi perhatian yang lebih luas terhadap hubungan antara penjualan, biaya dan
investasi, yang seharusnya merupakan fokus bagi manajer pusat investasi,
§
ROI mendorong efisiensi biaya,
§
ROI bisa mengurangi investasi
yang berlebihan pada aktiva operasi,
Kelemahan ROI:
§
ROI tidak mendorong manajer
untuk menerima investasi proyek-proyek yang akan menurunkan ROI divisi walaupun
akan meningkatkan profitabilitas perusahaan secara keseluruhan,
§
ROI mendorong manajer divisi
untuk memfokuskan diri hanya pada jangka pendek tanpa memperhatikan kepentingan
jangka panjang.
Residual Income, merupakan jumlah uang, yang diperoleh dengan mengurangkan laba
sebelum pajak dengan beban investasi yang dilakukan. Kebaikan Residual Income adalah:
§
mendorong manajer divisi untuk
menerima usulan investasi yang menurut ROI tidak menguntungkan sehingga tidak
diterima tetapi menguntungkan perusahaan secara keseluruhan,
§
RI memungkinkan penggunaan cost of capital (biaya modal) yang
berbeda-beda untuk berbagai jenis aktiva.
Kelemahan Residual Income,
seperti halnya ROI bisa mendorong ke pencapaian target jangka pendek tanpa
memperhatikan kepentingan jangka panjang.
harga transfer: harga
barang dan jasa yang ditransfer antar pusat laba, atau setidaknya salah satu
dari pusat pertanggungjawaban yang terlibat adalah pusat laba.
Tujuan harga
transfer:
- Sistem harus memberikan informasi yang relevan bagi tiap unit usaha untuk menentukan trade-off yang optimum antara biaya dan pendapatan perusahaan.
- Memotivasi manajer untuk mencapai goal congruence.
- Membantu menilai kinerja ekonomi pusat biaya yang terkait.
- Sistemnya sederhana untuk dipahami dan mudah diadministrasikan.
Perencanaan strategi adalah proses memutuskan program-program utama yang akan dilakukan suatu
organisasi dan menaksir jumlah sumber daya yang akan dialokasikan untuk tiap
program beberapa tahun yang akan datang.
Perbedaan
perencanaan strategi dan perumusan strategi:
1.
perumusan strategi merupakan
proses memutuskan atas suatu strategi baru, perencanaan strategi adalah proses
memutuskan bagaimana mengimplementasikan strategi baru,
2.
proses perumusan strategi,
manajemen memutuskan tujuan organisasi dan strategi utama untuk mencapai tujuan
tersebut, proses perencanaan strategi membawa tujuan dan strategi ini dan
mencoba mengembangkan program untuk mengimplementasikan strategi tersebut
secara efisien dan efektif,
3.
perencanaan strategi merupakan
kegiatan sistematis, dengan adanya proses perencanaan strategi tahunan dengan
prosedur dan jadwal yang tersusun rapi, perumusan strategi merupakan kegiatan
yang tidak sistematis, strategi yang dirumuskan diuji kembali untuk merespon
kesempatan dan ancaman.
Analisis program yang sedang berjalan. Untuk
pengembangan program baru, banyak perusahaan mempunyai cara sistematis untuk
analisis program yang sedang berjalan.
ü Analisis Rantai Nilai (Value Chain Analysis), kerangka value chain merupakan suatu metode untuk
merinci suatu rangkaian—dari bahan baku hingga produk akhir yang digunakan oleh
langganan—menjadi kegiatan strategi yang relevan untuk memahami perilaku biaya
dan perbedaan sumber daya. Dari perspektif strategi, konsep value chain menyoroti dalam tiga bidang
peningkatan laba, yaitu:
1)
kaitan dengan pemasok,
2)
kaitan dengan pelanggan,
3) keterkaitan proses dalam value chain dari suatu perusahaan.
ü Activity
Based Costing, activity diartikan sebagai pusat biaya,
dan pemicu biaya (cost driver)
diartikan sebagai dasar alokasi. Dasar alokasi dari sistem ini atau cost drivernya untuk masing-masing pusat
biaya menunjukkan sebab terjadinya biaya tersebut, yakni elemen yang
menerangkan mengapa jumlah biaya yang terjadi pada pusat biaya atau kegiatan
berbeda.
ü Analisis pusat biaya kebijakan,
menggunakan pendekatan zero-base review,
pendekatan ini diperlukan untuk membandingkan biaya dan jika mungkin output
untuk mengukur operasi yang sama. Perbandingan ini akan mengidentifikasikan
kegiatan yang keluar dari jalur sehingga diperlukan pengujian yang lebih
seksama.
Penyusunan anggaran : proses pengoperasionalan rencana dalam
bentuk pengkuantifikasian, biasanya dalam unit moneter, untuk kurun waktu tertentu.
Perbandingan anggaran dengan forecasting,
anggaran merupakan rencana manajemen dengan asumsi implisit dan langkah-langkah
yang akan dijalankan oleh manajer yang menyiapkan manajemen, sementara forecast
merupakan prediksi atas apa yang terjadi, yang tidak merasakan akibatnya atas
apa yang menjadi prakiraannya.